Jumat, 23 Oktober 2015

stoikiometri



 


STOIKIOMETRI

~ mempelajari hubungan berbagai besaran (yang menggambarkan jumlah zat) dalam reaksi kimia.

1. Hukum Dasar Ilmu Kimia

1.1 Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier)

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.

1.2 Hukum Perbandingan Tetap (Proust)

Perbandingan massa unsur-unsur pembentuk suatu senyawa selalu tetap.

(Dalton menjelaskan kedua hukum ini dengan Teori Atom Dalton – lihat di bawah).

1.3 Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)

Jika dua jenis unsur dapat membentuk dua macam senyawa, maka massa yang sama dari salah satu unsur di kedua senyawa akan menyebabkan massa unsur yang lain akan berbanding sebagai bilangan sederhana (kecil dan bulat).

1.4 Hukum Perbandingan Timbal Balik (Richter)

Jika A dan B dapat membentuk senyawa, dan masing-masing dapat pula membentuk senyawa dengan unsur lain, misalnya AC dan BC, maka massa yang sama dari unsur C di kedua senyawa, akan menyebabkan perbandingan A dan B dalam AC dan BC sama dengan perbandingan A dan B dalam senyawa AB atau kelipatan sederhana daripadanya.

1.5 Hukum Perbandingan Setara

Bila suatu unsur bergabung dengan unsur lain, maka perbandingan massa kedua unsur tersebut sama dengan perbandingan massa ekivalennya (atau suatu kelipatan sederhana daripadanya).

1.6 Hukum Penyatuan Volume (Gay Lussac)

Pada suhu dan tekanan tertentu, perbandingan volume gas- gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi selalu berbanding sebagai bilangan kecil dan bulat.




TRANSPARANSI INTI
1.7 Hipotesis Avogadro

Pada suhu dan tekanan tertentu, setiap gas yang volumenya sama akan mengandung jumlah partikel yang sama.

2. Massa Ekivalen dan Konsep Ekivalen

2.1 Massa Ekivalen

Untuk memahami hukum perbandingan setara, diperlukan pemahaman terhadap konsep massa ekivalen.

Massa ekivalen suatu unsur adalah massa unsur tersebut yang bereaksi dengan 8,0 gram oksigen atau setara dengan ini, misalnya 1,0 gram hidrogen atau 35,5 gram klor.

2.2 Ekivalen

Jumlah ekivalen adalah angka kelipatan massa suatu zat dibanding massa ekivalennya.

Jumlah ekivalen = massa (dalam gram) / massa ekivalen

3. Teori Atom Dalton & Lambang Atom

3.1 Teori Atom Dalton

Menurut teori ini,

1)    Partikel terkecil dari materi disebut atom. Atom tak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
2)    Atom suatu unsur bersifat seragam, yang berbeda dari sifat atom unsur yang lain.
3)    Perbandingan jumlah atom-atom yang bergabung membentuk senyawa, selalu merupakan bilangan sederhana.

4)    Reaksi kimia hanyalah berupa pemutusan dan penggabungan
ikatan antar atom-atom.

Teori ini dapat menjelaskan berbagai hukum dasar ilmu kimia, walaupun pada masa kini, telah diketahui bahwa teori ini tidak berlaku sepenuhnya. (Coba anda tunjukkan ketaksempurnaannya).










 

TRANSPARANSI INTI
3.2 Lambang Atom
Pada awalnya, atom dilambangkan dengan gambar-gambar (icons). Pada saat ini, pada umumnya atom dilambangkan dengan satu atau dua huruf, dengan huruf pertama berupa huruf besar.
4. Rumus Kimia dan Persen Komposisi
4.1 Pengertian
4.2 Macam-Macam Rumus Kimia
Beberapa jenis rumus kimia yang dikenal: (1) rumus empiris,
(2) rumus molekul, (3) rumus struktur.
Rumus empiris menggambarkan jenis dan perbandingan jumlah atom pembentuk suatu molekul/senyawa.
Rumus molekul menggambarkan jenis dan jumlah atom pembentuk suatu molekul.
Rumus struktur ..


4.3 Persen Komposisi
Komposisi unsur penyusun suatu senyawa (dalam satuan massa) bisa dinyatakan dalam persen komposisi unsur tersebut.
Persentase unsur = massa atom relatif × jumlah atom ×100% massa rumus relatif
5.     Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa Atom Relatif X =





Massa satu atom unsur X



1

Massa satu atom karbon -12





12








Massa Molekul Relatif =



Massa satu molekul senyawa



1

Massa satu atom karbon -12





12









 

TRANSPARANSI INTI
Massa molekul relatif merupakan jumlah dari massa atom relatif atom-atom penyusunnya.
Konsep massa atom relatif muncul jauh setelah konsep massa ekivalen. Hubungan antara massa atom relatif dan massa ekivalen:
Massa atom relatif = Massa ekivalen × valensi
6. Penentuan Massa Atom Relatif
6.1 Hukum Dulong dan Petit
Untuk unsur logam, berlaku
Massa atom relatif × kalor jenis ≈ 26,8 Joule/K.mol
Kalor jenis dinyatakan dalam satuan Joule gram-1 K-1
6.2 Metode Cannizaro
Cannizaro menggunakan hipotesis Avogadro untuk menentukan massa suatu atom.
Senyawa
RH
Mr
% Massa karbon
Massa C (sma)
Benzena
39

92,3

Propana
22

81,8

Etana
15

80,0










6.3 Metode Spektrometri Massa
Pada metode spektrometri massa, atom atau molekul ditembak oleh elektron untuk menjadi ion positif, lalu pada kecepatan tertentu dilewatkan dalam medan magnet.
Dengan menggunakan persamaan gaya Lorentz, dapat dibuktikan bahwa jari-jari lintasan ion tersebut dalam medan berbanding lurus dengan massanya. Sebagai contoh, jari-jari lintasan ion He+ akan 4 kali jari-jari lintasan ion H+.
(Coba anda turunkan dengan menggunakan gaya Lorentz dan persamaan untuk gaya sentripetal).



 

TRANSPARANSI INTI
Ilustrasi Konsep Ekivalen


Fe2O3
valensi Fe  =

ME Fe =

Ar Fe


valensi








valensi O =

ME O =

Ar O



valensi







valensi Fe2O3 =

ME Fe2O3 = ..










=  18,67 g


= 8 gram



Massa ekivalen senyawa (biner) = jumlah massa ekivalen unsur-unsurnya.

Ar Mg = 24, P = 31, O = 16 Mg3(PO4)2 valensi Mg = 2
valensi PO43- = 3 valensi Mg3(PO4)2 =

Al2O3  +
6HNO3
2Al(NO3)3    +
3H2O

0,2 mol
1,2 mol
-
-
awal
-
-
0,4 mol
0,6 mol
akhir
20,4 g
75,6 g
85,2 g
10,8 g

1,2 ekiv





Jumlah ekivalen zat yang bereaksi dan zat hasil reaksi selalu sama. Σ ekiv = n × val

Ba(OH)2 + HNO3
Contoh soal penentuan Ar
Suatu logam nitrat sebanyak 1,875 gram menghasilkan 0,795 gram logam oksida, bila dipanaskan. Hitung massa ekivalen logam





 

TRANSPARANSI INTI
tersebut. Hitung pula Ar logam, jika kalor jenis logam tersebut adalah 0,417 J/g °C.
Jawab:
Massa ekivalen L = 31,75 gram
Ar kira-kira = ..                             (dari Dulong-Petit)
valensi =                                          (dibuat bulat)
Ar tepat =

Tabel di bawah ini menunjukkan rapat uap relatif tiga senyawa I, II, dan III terhadap gas hidrogen, dan persentase unsur X dalam masing-masing senyawa.
Senyawa
RH
Persentase X
I
50
42
II
28
50
III
112
25
Tentukan massa atom relatif unsur X!
Contoh soal penentuan rumus senyawa
Tentukan rumus molekul suatu senyawa dengan persen komposisi: H = 2,38%, C = 42,86%, N = 16,67%, dan O = 38,09%. Massa molekul relatif senyawa ini adalah 168.


Contoh soal konsep mol dan reaksi kimia
Hitung berapa gram H2SO4 yang terdapat dalam 0,250 L larutan H2SO4 0,50 M. Massa molekul relatif H2SO4 adalah 98.
Suatu cuplikan mengandung 15,26 gram Ca(OH)2. Jika terjadi reaksi sempurna, berapa gram H3PO4 yang diperlukan untuk menetralkan cuplikan tersebut.















 

TRANSPARANSI INTI
7. Konsep Mol

7.1 Pengertian

Satu mol suatu zat adalah sejumlah zat itu yang mengandung partikel materi (atom, molekul, dsb.) sebanyak atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotop karbon-12 (12C).
Tetapan Avogadro adalah angka yang menggambarkan jumlah partikel elementer dalam 1 mol tersebut.

L = 6,022045 × 1023 mol-1

Jumlah zat (dalam satuan mol) = massa (dalam satuan gram)/ Mr

n = m/Mr
n = jumlah zat (satuan: mol)

m = massa zat (satuan: gram)

Mr = massa molar (satuan: gram/mol)

7.2 Konsep mol pada gas

Untuk gas ideal, 1 mol gas pada suhu 0°C dan tekanan 1 atmosfer (STP, standard temperature and pressure) akan mempunyai volume sebesar 22,4 L. Pada keadaan normal, yaitu pada suhu 25°C dan tekanan 1 atmosfer, gas ideal akan mempunyai volume 24,5 L

7.3 Konsep mol pada larutan

Satuan konsentrasi molar menunjukkan jumlah mol zat terlarut yang terdapat dalam setiap liter larutan.

8. Reaksi Kimia

8.1 Macam reaksi kimia

Secara umum, reaksi kimia dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar, yaitu

• reaksi asam-basa: tidak disertai perubahan bilangan oksidasi,

• reaksi redoks: disertai perubahan bilangan oksidasi

Contoh:

NaOH + H2SO4

Fe + Cl2    FeCl3

NaCl + AgNO3



PB    Departemen Kimia FMIPA

TRANSPARANSI INTI
8.2 Reaksi Berkesudahan dan Reaksi Setimbang


8.3 Persamaan reaksi
Persamaan reaksi menggambarkan hubungan antara pereaksi dan hasil reaksi, secara kualitatif maupun kuantitatif. Persamaan reaksi yang telah disetarakan, dapat menunjukkan perbandingan jumlah zat-zat yang bereaksi dan zat hasil reaksi.
8.4 Penyetaraan persamaan reaksi
Pada persamaan reaksi yang telah disetarakan, jumlah atom-atom di sebelah kiri (atom-atom penyusun zat-zat pereaksi) akan sama dengan jumlah atom-atom di sebelah kanan (atom-atom penyusun zat-zat hasil reaksi).
Contoh: (coba setarakan) Fe(OH)3 + H2SO4
MnO2 + Na2C2O4 + H2SO4    MnSO4 + CO2 + H2O + Na2SO4
Untuk reaksi redoks, dikenal dua cara penyetaraan reaksi, yaitu cara bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi. Salah satu atau kedua cara ini harus anda kuasai.
8.5 Pereaksi pembatas
Pereaksi pembatas adalah pereaksi yang menentukan berakhirnya suatu reaksi.























 

TRANSPARANSI INTI
9. Lagi: Konsep Ekivalen dan Massa Ekivalen

9.1 Ekivalen Ion dan Senyawa Ion

Konsep ekivalen unsur yang telah dijelaskan di atas, dapat diperluas ke konsep ekivalen ion, misalnya ion sulfat, nitrat, dll.

Jika kita menggunakan cara pendefinisian yang sama …

Massa ekivalen suatu ion adalah massa ion tersebut yang tepat bersenyawa dengan 23 gram ion natrium, atau 35,5 gram ion klorida atau yang setara dengan ini.

Jumlah ekivalen ion adalah angka kelipatan massa suatu ion dibanding massa ekivalennya.

Kerja Mandiri

Berdasarkan definisi ini, coba turunkan atau minimal beri ilustrasi/contoh untuk pernyataan-pernyataan berikut:

(a) Massa ekivalen ion: MEion = Massa rumus ion tsb. Muatan ion

(b) Jumlah ekivalen ion: Jumlah ekivalen = MEm , yang dapat

diturunkan lebih lanjut menjadi: Jumlah ekivalen = n ×valensi , dimana n = jumlah zat dalam satuan mol.

(c)   Jika didefinisikan bahwa 1 ekivalen suatu senyawa ion (misalnya garam) adalah sejumlah senyawa yang mengandung 1 ekivalen natrium atau setara dengan itu, dan massa ekivalen senyawa ion adalah massa 1 ekivalen senyawa itu, maka dapat ditunjukkan bahwa:
ME
= Mrsenyawa ion tsb.

senyawa ion

valensi




Juml. ekiv = MEm = n ×valensi

      Massa ekivalen senyawa ion merupakan jumlah sederhana dari massa ekivalen ion-ion penyusunnya. (Berlaku untuk

senyawa “biner”).









 

TRANSPARANSI INTI
9.2 Ekivalen Asam-Basa

Dengan landasan yang sama, bisa kita definisikan:

Massa ekivalen asam/basa adalah massa asam/ basa itu yang mengandung 1 mol ion H+/OH-

Jumlah ekivalen asam/basa adalah jumlah mol ion H+/OH- yang terkandung dalam asam atau basa tersebut.

(Definisi ini dapat pula diperluas untuk konsep asam-basa Bronsted-Lowry atau Lewis. Tidak dibahas di sini, karena teori asam-basa B-L dan Lewis baru dibahas di Kimia Dasar II).

Jika definisi itu kita kaitkan dengan reaksi asam-basa, maka ion-ion yang disebut dalam definisi ini berkaitan dengan ion-ion yang terlibat dalam reaksi, dan bukan jumlah ion total yang ada dalam asam/basa tersebut. Misalnya, …

Hubungan yang analog dengan pernyataan-pernyataan pada kerja mandiri di atas (lihat 9.1) dapat pula diturunkan untuk ekivalen asam-basa. (Silakan dicoba).

9.3 Ekivalen Redoks

Untuk reaksi redoks, dapat kita definisikan:

Massa ekivalen oksidator atau reduktor adalah massa oksidator/reduktor tsb. yang tepat menerima/melepas 1 mol elektron.

Jumlah ekivalen oksidator/reduktor adalah jumlah mol elektron yang dapat diterima/dilepas oleh oksidator/reduktor tersebut.

Definisi kedua dapat pula kembali ke definisi pada sub-bab 2.

Jumlah ekivalen adalah angka kelipatan massa suatu zat dibanding massa ekivalennya.

Hubungan yang analog dengan pernyataan-pernyataan pada kerja mandiri di atas (lihat 9.1) dapat pula diturunkan untuk ekivalen redoks. (Silakan dicoba). Istilah “valensi” mempunyai pengertian yang berbeda untuk asam-basa dan redoks.






 

TRANSPARANSI INTI

valensi
asam-basa: jumlah ion H+ /OH per molekul

redoks: jumlah e yang diterima/dilepas per molekul


9.4 Konsep Ekivalen pada Reaksi Kimia

Dapat ditunjukkan bahwa pada reaksi kimia (asam-basa atau redoks), jumlah ekivalen zat-zat yang terlibat dalam reaksi (yang bereaksi atau yang dihasilkan) selalu sama.



























































 KIMIA- TPB    Departemen Kimia FMIPA ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar